Di publish oleh S-Gala.com, Tanggal
May 30, 2020
Lakban (duct tape) dan selotip, kedua benda ini bukanlah hal yang asing bagi kita dan sering digunakan untuk keperluan sehari-hari. Tapi, tahukah kamu? Apa sih sebenarnya lakban itu? Siapa penemunya pertama kali? Berapa banyak jenis selotip yang ada di dunia ini? Yuk, kita bahas!
Kata lakban berasal dari bahasa Belanda, yaitu plakband. Menurut KBBI, lakban adalah selotip yang berukuran besar. Sedangkan selotip juga memiliki arti tersendiri di dalam KBBI yaitu perekat yang terbuat dari plastik, baik bermata satu maupun bermata dua.
Nah, seringkali juga kita menyebutnya dengan istilah duct tape, solasi, isolasi, solasi ban, ataupun solatip. Apakah semua itu benda yang berbeda? Tidak. Sebenarnya semuanya sama. Hanya terkait penyebutan istilah saja, namun sebenarnya semuanya itu adalah penyebutan untuk istilah lakban /selotip.
Tahukan kamu bagaimana sejarah terciptanya isolasi?
Awalnya lakban dibuat untuk keperluan medis. Bahan utama perekatnya (pressure-sensitive adhesive) ditemukan pertama kali oleh Dr. Horace Day pada tahun 1845. Beliau adalah seorang dokter bedah.
Pada tahun 1902, duct tape dibuat dari kain panjang yang diberi perekat. Duct tape tersebut digunakan untuk membungkus kabel baja pada Jembatan Manhattan. Kabel baja tersebut awalnya dilumuri dengan minyak biji rami kemudian dibungkus menggunakan isolasi kain sebelum dipasang pada tempatnya.
Tahun 1910, muncul lagi inovasi yang digunakan untuk industri pembuatan sepatu. Lalu tahun 1936, Insulated Power Cables Engineers Association menggunakan duct tape sebagai pembungkus / pelindung kabel listrik.
Tahun 1923, Richard Gurley Drew yang bekerja di perusahaan 3M, menciptakan selotip kertas. Perekat pada selotip kertas cukup kuat namun tidak meninggalkan bekas pada permukaan yang ditempelnya. Tidak berhenti di situ, tahun 1930 Drew mengembangkan lagi selotip kertas menjadi isolasi transparan, yang disebut selotip.
Tahun 1927, Bill Gross dari Johnson & Johnson mengembangkan jenis solasi baru yang dirancang tidak akan sobek dengan tangan ataupun putus dengan gunting. Produk ini digunakan oleh para tentara untuk memperbaiki kendaraan dan senjata militer.
Setelah perang berakhir, solasi ini dijual kepada masyarakat untuk digunakan untuk perbaikan perkakas rumah tangga.
Walaupun terkesan perusahaan 3M-lah yang mengembangkan selotip, tapi ternyata pada tahun 1950, perusahaan Melvin Anderson-lah yang memenangkan hak cipta terhadap benda ini. Pada saat itu, lakban digunakan sebagai pembungkus saluran udara (ducting).
Seiring berjalannya waktu, benda ini digunakan untuk keperluan yang semakin luas. Karena jenis kebutuhan yang bervariasi, lakban juga terus dikembangkan dan diinovasikan sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan tersebut.
Pada dasarnya, isolasi berfungsi untuk mempermudah berbagai pekerjaan. Kegunaan utamanya adalah sebagai “penyatu” dan “perekat” benda-benda yang tadinya terpisah menjadi 1 bagian. Fungsi tersebut diterapkan ke kehidupan sehari-hari, sehingga dapat digunakan untuk keperluan seperti :
Lakban merupakan sebuah pita perekat yang terdiri dari beberapa lapisan. Secara umum, benda ini terdiri dari 3 lapisan.
Pada double tape, lapisan atas merupakan lapisan adhesive juga.
Bentuk umum yang sering kita temui adalah roll ataupun lembaran (misalnya, plester luka). Tapi tahukah kamu? Ternyata ada juga lakban berbentuk spray! Wow!
Spray on duct tape ini dapat memberikan daya rekat permanen dan tahan terhadap kelembapan, garam, dan elemen lain dari sebuah perkakas. Biasanya jenis spray on digunakan untuk pipa, tabung, katup, dan sambungan. Formulanya memberikan kemudahan untuk diaplikasikan dan tidak mudah retak atau terkelupas.
Namun di Indonesia sendiri, solatip jenis spray on masih belum terlalu banyak digunakan.
Karena terus menerus dikembangkan sesuai dengan perkembangan kebutuhan manusia, tentu jenisnya juga menjadi banyak.
Berikut adalah jenis-jenis isolasi yang ada di dunia.
Banyak sekali ukuran dan warna lakban yang dapat kita temui. Untuk ukuran , lebar yang paling kecil dari 0.5 cm sampai 10 cm. Panjangnya ada yang dari 2 meter sampai 100 meter.
Warnanya juga bermacam-macam. Ada yang hitam, kuning, transparan, dan masih banyak lagi. Jika kamu masih penasaran tentang detail terkait warna dan ukuran lakban, kamu bisa membaca artikel-artikel yang berkaitan dengan jenis lakban di website ini.
Corak dari selotip juga bermacam-macam. Yang terkenal salah satunya adalah lakban fragile. Selain itu selotip juga bisa diprint dan dibuat custom sesuai motif yang kita inginkan.
Tiap jenis lakban memiliki sifat yang berbeda-beda. Saat ini karena kemajuan teknologi, kita mengenal ada beberapa jenis isolasi yang memiliki sifat berikut.
Nah, semoga artikel ini menambah pengetahuan kamu yaa.