Pada saat terkena cahaya, solar cells akan menghasilkan beda tegangan, sedangkan pada saat tidak terkena cahaya solar cells tidak akan menghasilkan tegangan.

Charging modul

Modul ini berfungsi untuk mengatur arus yang digunakan saat mengisi baterai (percobaan kali ini menggunakan baterai Lithium yang memerlukan cara pengisian yang khusus).

Selain itu, charging modul ini juga memiliki beberapa fitur proteksi seperti mencegah baterai habis total dan over charging atau overcurrent karena dapat membuat baterai Lithium rusak.

Untuk baterai selain Lithium dapat menggunakan charging modul yang sesuai.

Baterai rechargeable

Berfungsi untuk menyalakan lampu pada saat diperlukan seperti keadaan lingkungan sudah gelap.

Switching modul

Berfungsi untuk menyalakan dan mematikan lampu sesuai dengan kondisi dari sensor.

Lampu LED

Merupakan sumber cahaya yang digunakan untuk menerangi lingkungan pada saat kondisi / keadaan gelap.

Diagram di atas merupakan lampu tenaga surya yang dapat menyala secara otomatis, jika kalian ingin membuatnya menyala secara manual, maka modul switching dapat diganti menjadi saklar on/off biasa (mekanik), sehingga pada saat siang hari energi yang dihasilkan dari solar cells akan mengisi daya pada baterai, dan lampu dapat dinyalakan secara manual pada saat dibutuhkan.

Cara Membuat Lampu Tenaga Surya Otomatis

Untuk membuat lampu tenaga surya secara otomatis, kalian dapat mengikuti rangkaian listrik sederhana di bawah ini:

rangkaian listrik untuk lampu solar cell otomatis — Rangkaian sederhana lampu tenaga surya otomatis

Bahan-bahan yang diperlukan adalah sebagai berikut :

Modul charger

Bisa menggunakan BMS (Battery Management System) atau TP4056 charging modul yang banyak tersedia dipasaran untuk mengisi kembali daya baterai tipe Lithium.

Yang perlu diperhatikan adalah kemampuan charging modul dapat mengisi berapa cell baterai sehingga perlu disesuaikan dengan jumlah baterai yang digunakan.

Lithium Charging Module — Beberapa pilihan charging modul untuk baterai tipe Lithium

Solar cells

Dapat menggunakan solar cells kecil yang dapat menghasilkan voltase +- 5V, 500mA pada saat terkena sinar matahari. Beberapa solar cells dapat dirangkaikan secara seri jika diperlukan.

Untuk menghindari over voltage pada charging modul, maka sebaiknya menggunakan regulator 78L05, dan 2 buah kapasitor 100 nF tipe keramik.

Rangkaian ini akan menghasilkan tegangan maksimal 5VDC, 1A, sehingga aman untuk digunakan pada modul lain.

Baterai

Dapat menggunakan 1 buah baterai tipe 18650 beserta dengan holdernya.

Switching modul

Siapkan 1 buah transistor tipe PNP (tipe apa saja tidak masalah, namun pastikan range tegangan yang dapat dihandle jangan lebih kecil dari 5V).

Selain itu siapkan juga 2 buah resistor 1K dan 220 ohm. Untuk resistor 220 ohm dapat diganti menyesuaikan dengan tipe LED yang digunakan.

Lampu LED

Dapat menggunakan tipe high power LED atau sejenisnya.

Berikut ini adalah hasil akhir rangkaian dari cara membuat lampu tenaga surya otomatis:

Hasil rangkaian lampu tenaga surya otomatis — Lampu tenaga surya pada saat terkena cahaya matahari (modul charging aktif-terlihat dari indikator lampu LED yang menyala, lampu mati)

Simulasi DIY lampu tenaga surya — Lampu tenaga surya pada saat disimulasikan kondisi gelap (modul charging non aktif, lampu menyala)

Rangkaian di atas adalah rangkaian dari cara membuat lampu tenaga surya otomatis dengan menggunakan voltase rendah.

Jika kalian ingin membuat lampu tenaga surya dengan lampu voltase lebih tinggi, maka memerlukan penyesuaian komponen dan desain rangkaian, namun secara prinsip cara kerjanya sama.

Jangan lupa baca artikel menarik lainnya hanya di blogpost www.s-gala.com ya!

Hubungi juga CS kami jika kalian tertarik bergabung jadi reseller alat listrik dengan modal kecil berpotensi untung jutaan rupiah per bulannya!