Di publish oleh S-Gala.com, Tanggal
June 13, 2020
Kalian pasti pernah mendengar istilah watt lampu, misalnya lampu 3 Watt, 5 Watt, 10 Watt, bahkan pada jenis lampu pijar ada yang sampai 100 Watt.
Apa sih yang dimaksud dengan Watt tersebut?
Lalu, ruangan di rumahmu perlu pakai watt lampu berapa sih sebenarnya?
Yuk, kita bahas!
Watt adalah jumlah daya / energi yang digunakan oleh alat elektronik termasuk lampu. Watt sering ditunjukkan dengan simbol “W”.
Semakin besar watt lampu yang tertulis maka semakin terang cahaya yang dihasilkan (untuk jenis lampu yang sama ya!). Misalnya, lampu LED 5 Watt akan lebih terang daripada lampu LED 3 Watt.
Jangan membandingkan watt lampu pada jenis lampu yang berbeda, misalnya lampu pijar 30 Watt dengan lampu LED 15 Watt, terang yang dihasilkan tidak bisa dibandingkan karena cara kerja kedua lampu tersebut berbeda.
Satuan Watt ditemukan oleh James Watt, sang penemu mesin uap.
Sebagai penghargaan atas jasa-jasanya atas pengembangan mesin uap yang memicu revolusi industri, nama Watt diabadikan dan dijadikan sebagai satuan energi dengan symbol W oleh International System of Units (atau 'SI') seperti yang kita kenal sekarang.
Apa sih pentingnya memahami tentang watt lampu?
Coba kalian bayangkan, apa yang akan terjadi kalau kalian memasang lampu dengan watt besar di ruangan kecil (kamar mandi misalnya).
Tindakan ini bisa berakibat sbb:
Sebaliknya, kalau kalian memasang lampu dengan watt kecil di ruangan besar, misalnya kantor.
Hal yang mungkin terjadi adalah :
Nah, jadi bahkan ibu rumah tangga sekalipun penting untuk tahu mengenai watt supaya bisa memilih penerangan yang optimal untuk rumah atau lingkungan kalian masing-masing.
Jangan asal pasang lampu di tiap ruangan di rumahmu, ya!
Karena yang terutama adalah kesehatan mata dan kenyamanan kalian saat berada di ruangan.
Ada 2 langkah untuk menentukan berapa watt lampu yang harus kalian pasang untuk ruangan.
Kalian bisa melihat berapa output cahaya yang diperlukan melalui tabel berikut.
Tentukan jumlah lumen berdasarkan luas (panjang x lebar) ruangan kalian.
Contoh : Misalnya ruang tamu di rumah Lala berukuran 3 x 3 meter, maka idealnya dibutuhkan 2,250 lumen.
Setelah mengetahui jumlah lumen, langkah selanjutnya adalah menentukan watt lampu yang dibutuhkan dan jenis lampu apa yang harus digunakan.
Kalian bisa melihat tabel berikut untuk menentukan jumlah watt lampu dan jenis lampu yang diperlukan.
Melanjutkan contoh sebelumnya :
Karena ruang tamu di rumah Lala membutuhkan 2,250 lumen, maka Lala memiliki opsi pemasangan lampu sbb :
Dari pilihan tersebut, Lala bisa memilih lampu sesuai dengan kebutuhannya.
Namun jika yang dikejar adalah hemat energi dan murah, tentu lampu LED solusinya.
Standar di atas merupakan standar yang digunakan untuk ruangan kerja, ruang makan, atau ruangan yang membutuhkan intensitas cahaya cukup.
Kalian juga harus memperhatikan fungsi ruangan ya! Misalnya untuk ruang garasi atau kamar tidur yang notabene-nya tidak memerlukan intensitas cahaya tinggi, kalian bisa menurunkan watt lampu dari standarnya.
Suhu warna cahaya lampu juga akan menentukan jenis lampu apa yang akan kalian gunakan sesuai dengan kebutuhan.
Titik lampu atau penempatan lampu juga penting untuk diperhatikan. Jika dalam satu ruangan dibutuhkan 2 atau lebih lampu, tempatkanlah secara seimbang agar terangnya rata ke seluruh ruangan.
Sekarang kita bahas mengenai batasan atau “kuota” listrik yang diberikan PLN.
Coba lihat di meteran listrik depan rumah kalian, berapa Watt yang diberikan PLN untuk rumahmu?
Jangan bingung saat membaca istilah VA (Volt Ampere), itu menunjukkan jumlah Watt. Karena Watt dihitung menggunakan rumus Volt x Ampere.
Misalnya, rumah kalian dijatah 1300VA oleh PLN - itu maksudnya adalah 1300 Watt.
Berarti, kalian bisa memasang berbagai macam alat elektronik termasuk lampu – yang ketika dinyalakan berbarengan – daya nya tidak melebihi 1300 Watt.
Masih bingung?
Ini contoh sederhananya, misalnya rumah kalian memiliki daya 900 W. Lalu kalian memiliki alat elektronik di rumah sbb :
Totalnya adalah 1,020 Watt. Kalau semua alat elektronik tersebut dinyalakan bersamaan, maka terjadilah yang namanya “mati lampu” alias mati listrik. Untuk menggunakan lampu dan alat-alat elektronik tersebut, kalian harus menyalakannya bergantian.
Jangan bingung, ada komponen khusus yang bernama “Chip”. Misalnya pada lampu LED, ada komponen penting bernama LED Chip.
Benda inilah yang sejak awal menentukan batasan watt yang akan dihasilkan lampu.
TAHUKAH KAMU? Alat ukur Watt disebut Wattmeter.
Berbicara soal lampu, tentu tak lepas dari dudukan lampu itu sendiri. Tiap dudukan lampu / light socket memiliki ketahanan / kekuatan masing-masing.
Konstruksi dari dudukan lampu menentukan kekuatan dari penggunaan dudukan tersebut.
Misalnya, dudukan lampu yang terbuat dari keramik lebih dapat menahan suhu yang sangat tinggi daripada dudukan lampu yang terbuat dari plastik.
Hal ini dikarenakan keramik punya kapasitas panas yang baik dan konduktivitas panas yang rendah dibandingkan dengan plastik. Selain itu, keramik juga dikenal sebagai isolator yang sangat baik.
Ketahanan dudukan lampu dapat dilihat dari desain dan komponen dudukan lampu tersebut, yaitu dari ketebalannya, konduktivitas logam, metode penghantar, dan suhu maksimum hantarannya.
Apabila kalian hendak membeli lampu, perhatikan juga batas Watt yang dimiliki oleh dudukan lampu.
Coba perhatikan 2 kondisi berikut :
Jadi sebaiknya, watt lampu dan dudukan lampu harus disesuaikan.
Tahukan kalian? Nilai Watt yang biasanya dipake untuk sebuah pertunjukkan disebuah panggung menggunakan Watt yang sangat besar, kira-kira sampai 20.000 Watt lho!
Coba analogikan bersama-sama, apabila satu rumah rata-rata penggunaan daya listriknya 1.300 VA, artinya Watt yang biasa dipakai oleh satu kali pertunjukkan kira-kira dapat menerangi sampai 15 rumah!
Sekian mengenai pembahasan Watt lampu.
Jangan lupa untuk mampir ke katalog produk lampu yang tersedia di website kami ya!
Mungkin Anda Tertarik dengan Info Berikut